Review Film CJ7


[D'Rise#2]Mendengar nama Stephen Chow pasti langsung kegambar sosok yang lucu dan gokil abis. Apalagi film Shaolin Soccer dan Kungfu Hustle-nya sukses membuat orang terpingkal-pingkal melihat aktingnya. Wajah tak berdosa, tapi banyak gaya. Itu juga yang terpikir ketika D'RISE liat wajahnya di rental VCD, “Wah film lucu nih,” bisik hati D'RISE. Judulnya CJ7, gambarnya Stephen Chow dan seorang anak laki-laki lagi melotot keheranan oleh benda aneh berbentuk bulat hijau.

Setelah selesai nonton, ternyata beda banget dengan yang selama ini kita kenal tentang aktor kita satu ini. Cukup berani juga Stephen Chow berakting yang lain dari biasanya. Dia menjadi seorang ayah dari seorang anak laki-laki bernama Xiao Di, yang diperankan oleh Xu Jiao.
Sang ayah tentu menginginkan anaknya punya pendidikan yang baik, maka dia masukkan ke sekolah bergengsi. Walaupun penghasilannya dari buruh bangunan serba pas-pasan.
Dateng ke sekolah, pakaian Xiao Di kucel and the kumel, wajahnya belepotan, hal itu membuat gurunya iba dan bertanya perihal ortunya. Lebih ngenes lagi waktu Xiao Di ngiler ngeliat temennya mamerin mainan yang mahal, maklumlah sekolah elit, sementara Xiao Di cuman anak buruh bangunan. Xiao Di merengek-rengek sama ayahnya, pengen juga punya mainan sama kaya temennya. Sang ayah malah memberi nasehat panjang lebar. Xiao Di kadang benci sama ayahnya yang tidak memenuhi keinginannya, walau ia sering melihat ayahnya menjahit pakaiannya, menyeterika bajunya, memperbaiki sepatunya. Tapi begitulah anak-anak, kadang-kadang nggak mau mengerti, mereka hanya mau apa yang mereka inginkan.
Inilah keunggulan film ini, menunjukkan betapa seorang ayah berjuang mati-matian buat pendidikan anaknya. Buat D'RISEr yang udah siap masang wajah senyum lebar bakal balik jadi merinding. Sang ayah pinjem uang pada bosnya tapi ditolak terus, dan kata-kata yang dia dapat dari bosnya itu nyakitin hati banget, “Kalau miskin jangan sekolah.” Dan tiba-tiba sang ayah menemukan boneka hijau bulat, yang akan dihadiahkannya untuk anaknya.
Benda hijau bulat yang dikira mainan itu, ternyata monster kecil dari luar angkasa, nah disinilah keanehan-keanehan dan kelucuan-kelucuan terjadi. Saat yang paling mengharukan adalah ketika Xiao Di mendengar ayahnya meninggal. Itulah pukulan terbesar yang diterimanya. Dia terbayang nasehat ayahnya tiap hari, “walaupun kita miskin, kita tak boleh mencuri, tak boleh berkelahi, harus berkata jujur, bla bla”. Jahitan bajunya, menjahit sepatunya, dan Xiao Di menyesal karena telah berlaku tidak baik kepada ayahnya. Dan kebahagiaannya yang sesungguhnya adalah keberadaan ayahnya itu di dekatnya, bukan yang lain.
Ah, seru banget dah. Nonton deh, banyak pelajaran yang bisa kita petik dari film ini, tentang tekad untuk hidup lebih baik, tentang memegang teguh prinsip, tentang pengorbanan orang tua kepada anaknya yang sering disalahtafsirkan oleh si anak sendiri. Gak ada salahnya, kita bercermin pada film CJ7 sekedar mengingat besarnya pengorbanan dan jasa ayah yang udah banting tulang untuk kehidupan kita. Dan satu hal yang mesti kita pupuk dalam jiwa kita, semiskin apapun kehidupan kita, tidak berarti kita boleh menghalalkan segala cara untuk hidup. Apalagi sebagai muslim, yakin deh ALLAH swt nggak pernah lupain hamba-hamba-Nya yang selalu berusaha untuk tetap pake aturan hidup Islam dimana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja.[ridwan]
Previous
Next Post »